STATUS KEDUDUKAN JANDA SEBAGAI AHLI WARIS TERHADAP HARTA BAWAAN SUAMI DITINJAU MENURUT HUKUM ADAT MINANGKABAU

Shinta, Nofitrianti and Syuryani, Syuryani and Anggun, Lestari Suryamizon (2023) STATUS KEDUDUKAN JANDA SEBAGAI AHLI WARIS TERHADAP HARTA BAWAAN SUAMI DITINJAU MENURUT HUKUM ADAT MINANGKABAU. DE'RECHTSSTAAT, 10 (1). pp. 1-16. ISSN 2549-9874

[img] Text
18138 SHINTA NOFITRIANTI.pdf

Download (2MB)

Abstract

Hukum adat yang sifatnya tidak tertulis menjadikan hukum adat itu sifatnya dinamis sehingga mudah menyesuaikan diri dengan perkembangan yang dibutuhkan zaman. Menentukan status kepemilikan harta selama perkawinan penting untuk meperoleh kejelasan bagaimana kedudukan harta itu jika terjadian kematian salah satu suami atau isteri, mana yang merupakan harta peninggalan yang akan diwaris ahli waris masing-masing. Menjadi seorang janda bisa terjadi karena perceraian maupun kematian. Permasalahan yang penulis kaji adalah Bagaimana Pengaturan Harta Bawaan Dalam Hukum Perkawinan Menurut Hukum Adat di Nagari Sungai Rimbang Kecamatan Suliki dan Bagaimana Kedudukan Janda Terhadap Harta Bawaan Suami Yang Telah Meninggal Dunia Di Nagari Sungai Rimbang Kecamatan Suliki. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah Penelitian Hukum Empiris. Maka dari itu dapat disimpulkan 1) Pengaturan Harta Bawaan Dalam Hukum Perkawinan Menurut Hukum Adat di Nagari Sungai Rimbang Kecamatan Suliki adalah Harta bawaan adalah harta yang dimiliki seseorang laki-laki atau perempuan, pada masa bujang maupun gadis yang didapatkan melalui penghibahan, wasiat atau dari usaha sendiri. Apabila harta tersebut di bawa ke dalam perkawinan laki-laki atau perempuan tersebut meninggal dunia, maka harta bawaan tersebuat dikembalikan atau dipulangkan kepada pihak keluarga laki-laki atau perempuan dari garis ibunya. 2) Seorang janda tidak memiliki hak atas harta bawaan suaminya yang telah meninggal dunia. Sang Janda mendapatkan hak atas harta bawaan jika sebelum meninggal suami telah memberikan wasiat kepada orang yang diwasiatkan. Apabila janda tersebut memiliki anak baik perempuan maupun laki – laki dari perkawinan yang sah dengan sang suami, maka anak tersebut mendapatkan bagian dengan cara kedua belah pihak melakukan musyawarah.

Item Type: Article
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Library of Congress Subject Areas > P Language and Literature > Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repo@umsb.ac.id
Date Deposited: 22 Feb 2024 05:05
Last Modified: 22 Feb 2024 05:05
URI: http://eprints.umsb.ac.id/id/eprint/2437

Actions (login required)

View Item View Item