Wahyudi, Wahyudi (2018) PEMBINAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK-ANAK SEKOLAH SUKU ANAK DALAM DI DESA BUNGKU KECAMATAN BAJUBANG KABUPATEN BATANG HARI PROVINSI JAMBI. Other thesis, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.
Text
SKRIPSI WAHYUDI_merged.pdf Download (9MB) |
Abstract
Pembahasan utama dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh pendidikan agama Islam anak-anak Suku Anak Dalam Desa Bungku Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi yang beragama Islam tapi belum mengerti apa itu Islam dilihat dari ibadah, akidah dan akhlaknya. Berdasarkan latar belakang masalah yang demikian, peneliti melihat adanya permasalahan yang terkait dengan pembinaan pendidikan agama Islam pada anak-anak Suku Anak Dalam di Desa Bungku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pembinaan ibadah pada anak-anak sekolah Suku Anak Dalam di Desa Bungku Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi, untuk mengetahui pembinaan aqidah pada anak-anak sekolah Suku Anak Dalam di Desa Bungku Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi, untuk mengetahui Pembinaan akhlak pada Anak-Anak Sekolah Suku Anak Dalam di Desa Bungku Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi, dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pembinaan agama Islam pada Anak-Anak Sekolah Suku Anak Dalam di Desa Bungku Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti. Berdasarkan dari hasil penelitian peneliti menyimpulkan bahwa: (1) pembinaan ibadah pada anak-anak Suku Anak Dalam Desa Bungku Kecamatan Anak-anak Suku Anak Dalam belum memahami ibadah yang diajarkan dalam agama Islam. Pembinaan dilakukan dengan cara mempraktekkan langsung gerakan shalat (2) Suku Anak Dalam meyakini Tuhan mereka adalah Allah dan mengucapkan dua kalimat syahadat. Akan tetapi Suku Anak Dalam masih mengerjakan kegiatan ritual-ritual adat yang bersifat mistis. Pembinaan anak-anak Suku Anak Dalam dilakukan dengan metode tanya jawab. (3) Suku Anak Dalam memiliki sikap yang sopan seperti tidak pernah memanggil yang lebih tua dengan sebutan nama dan saling membantu satu sama lain. Akhlak anak-anak Suku Anak Dalam dari segi pakaian sudah memakai baju akan tetapi belum menutup aurat. Pembinaan Suku Anak Dalam dilakukan dengan cara memberikan pakaian dan mengajarkan tata cara memakai pakaian dengan benar. Saran peneliti: Kementrian agama hendaknya menambah tenaga pengajar pendidikan agama Islam untuk membina Suku Anak Dalam, karena mereka beragama Islam akan tetapi tidak mengerti ajaran Islam dan membutuhkan pembinaan pendidikan agama Islam.
Actions (login required)
View Item |